BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 14 Agustus 2010

yesung in trouble part 2

Esoknya, para anggota Super Junior mengikuti acara show di Entertaiment Weekly. “Ne~ yorobeun! Inilah Super Junior”, sahut si MC. Member yang hadir adalah Eeteuk, Shindong, Eunhyuk, Donghae, Yesung dan Siwon. “Annyeonghaseyo, Super Junior imnida”, sahut Eeteuk dan yang lainnya berbarengan. “Urineun Super Juni O ye yo”, sahut Teukie dan member lainnya. “Yak, inilah the Super Super Idol, Super Junior”, sahut MC. Semuanya hanya tersenyum dan membungkuk. “Setelah Bonamana dirilis, apa yang kalian harapkan?”, tanya MC memberikan Teukie mike. “Kami akan melakukan Sushow di beberapa negara”, sahut Eeteuk. “Nah, ini pertanyaan untuk Yesung-ssi”, sahut MC memberikan Yesung mike. “Nde?”, tanya Yesung menggunakan mikenya. “Apa kau punya musuh?”, pertanyaan MC yang satu ini membuat semua member Suju terdiam. “Hhe, kalau musuh aku tidak tahu. Yang kutahu pasti ada beberapa orang yang pasti tak menyukaiku”, sahut Yesung sambil tersenyum. “Ooh”, MC hanya mengangguk. ‘Sialan nih MC! Ga tahu hyungku sedang dalam masa kritis apa?’, pikir Donghae kesal menatap MC dengan mata sinis.

~Setelah Interview~

“Haah”, Yesung menghela nafasnya. “Hyung, tidakkah lebih baik kau minta bantuan Lee Soo Man?”, tanya Shindong. “Aniyo”, sahut Yesung menggeleng. “Waeyo?!”, teriak Eeteuk tak percaya dengan jawaban Yesung. “Nanti, masalah SJ semakin rumit”, sahut Yesung tersenyum dan memasukkan barang-barangnya, siap balik ke dorm. “Bukannya begitu hyung”, Eunhyuk ikut menimpali. “Ne~ ini kan menyangkut keselamatan hyung”, sahut Siwon. “Baiklah~”, sahut Yesung agak terpaksa. “Aku yang akan mengantarmu”, sahut Eeteuk. “Aku juga”, sahut Siwon. “Ne~”, sahut Yesung. Donghae berlari keluar karena mobil telah tiba. “Hyung! Ayo!”, teriaknya. Mereka pun bukan kembali ke dorm melainkan mampir dulu ke kantor SM.

Di perjalanan, Yesung mulai merasa ada yang mengikuti mereka. “Teuk-hyung”, sahut Yesung memanggil Eeteuk. “Nde?”, tanyanya sambil menyetir. “Aku mau beli minuman”, sahut Yesung berbohong, sambil tersenyum. “Ok”, Eeteuk menyuruh supir menghentikan mobilnya di depan mini market. Yesung pun turun ke mini market itu. “Hyung! Aku ikut!”, sahut Donghae. “Nggak usah! Aku cuman belanja kok”, sahut Yesung sedikit membentak Donghae. “A..ara..sso”, sahut Donghae dan kembali duduk di kursi.

Yesung pun turun dari mobil dan masuk ke mini market. Sama dengan 2 pria besar yang mengikuti Yesung pun ikut masuk ke dalam mini market. Yesung sesekali melirik ke arah 2 pria di belakangnya. “Anu, apakah disini ada toilet?”, tanya Yesung pada penjaga kasir. “Oh, dibelakang tuan”, sahut si penjaga kasir. “Terimakasih”, Yesung langsung berlari ke toilet dan kedua pria itu langsung mengikutinya.

“Kim JongWoon”, sahut pria itu. “Huh, kalian nggak ada kapok-kapoknya, ya?”, tanya Yesung agak kesal. “Seharusnya aku yang bicara begitu!”, pria itu langsung melayangkan pukulannya. Untungnya, Yesung dapat menangkisnya. Tapi karena Yesung yang kelelahan, pria satunya lagi memegang tangan Yesung dan yang satunya lagi memukul perut Yesung. “AKH”, Yesung tampak kesakitan, namun pria-pria yang jahatnya minta ampun ini masih terus memukuli perut Yesung. Sampai Yesung jatuh tersungkur, baru deh mereka berhenti. “Kkh”, Yesung berusaha mengelap darah yang mengucur dari bibirnya, dan segera kembali ke mobil, membiarkan rasa sakit dan memar di perutnya itu.‘Untung deh, mereka nggak bilang batas waktunya’, pikir Yesung.

~Di mobil~

“Hyung, kok lama?”, tanya Shindong yang melihat Yesung baru datang. “Mianhae~ ini”, sahut Yesung memberikan bungkusan makanan kepada Shindong. “Sudahlah~ ayo kita cepat ke SM”, sahut Eeteuk. “Ne~”, Yesung langsung terduduk. ‘Akh, shiit!’, pikir Yesung yang terus memegang perutnya. “Hyung, mulutmu kok merah?”, tanya Ryeowook. “Oh ini, habis makan ddukboki”, sahut Yesung mengelap bekas ddukboki di bibirnya yang sebenarnya adalah bekas darah. Donghae merasa ada yang aneh terjadi pada hyungnya, namun ia lebih memilih diam karena melihat hyungnya yang tampak sangat terbebani itu.

~Di kantor Soo Man~

“Sooman-ssi, ada yang mencari anda”, sahut sekretaris memberitahu Sooman. “Siapa?”, tanya si pemilik SM Entertaiment ini. “Eeteuk-ssi dan Yesung-ssi”, jawab Sekretaris. “Suruh mereka masuk”, sahut Sooman.

“Annyeonghaseyo”, sahut Eeteuk dan Yesung.

“Annyeonghaseyo, ada apa?”, tanya Sooman kepada para artisnya itu.

“Sooman-sunbaenim, aku punya permohonan”, sahut Eeteuk memasang tampang serius. Yesung hanya diam menahan sakitnya.

“Apa?”, tanya si Sooman.

“Apa kami boleh meminjam uang 10 juta won?”, tanya Eeteuk.

“Mwo?! Untuk apa?”, tanya Sooman.

“Yesung sangat membutuhkannya”, sahut Eeteuk.

“Kenapa?”, tanya Sooman. *Ck, sok basa-basi!*

“Sungsaengnim, aku sedang perlu uang”, sahut Yesung agak tersengal-sengal.

“Gimana ya? Bisa sih, tapi aku hanya bisa minjemin 3 juta won! Nggak usah dibalikin deh”, sahut Sooman.

“Segitu saja?”, tanya Eeteuk terkaget. “Ah, baiklah”, sahut Yesung menutup mulut Eeteuk.

“Kalau begitu, ini”, Sooman langsung memberikan amplop berisi uang kepada Yesung.

“Kamsahamnida”, sahut Yesung tersenyum dan kemudian keluar sambil menarik Eeteuk.

~Di lobby~

“Bagaimana hyung?”, tanya Siwon yang melihat Yesung dan Eeteuk datang. “Sudah~”, sahut Yesung. “Sudah apanya?”, Eeteuk memukul perut Yesung. ‘Akh’, Yesung tampak kesakitan, namun ia tetap menahannya. Donghae mulai merasakan keanehan dari Yesung. “Maksud hyung?”, tanya Eunhyuk ke Eeteuk. “Masa dia cuma minta 3 juta won! Sisanya lagi gimana?”, tanya Teukie mengacak-acak rambutnya. “Sudahlah hyung”, sahut Yesung tersenyum. “Kita pulang saja, sudah malam”, sahut Shindong. “Ayo”, sahut Eeteuk menarik Yesung.

~Sesampainya di dorm~

Yesung masuk ke kamarnya. BLAM. Donghae pun langsung menarik Eunhyuk. “Ya! Aku tidur sama Yesung-hyung ya?”, sahut Donghae membisiki Eunhyuk.“Kok? Tumben?”, tanya Eunhyuk. “Aku mau tanya lagu”, sahut Donghae. “ooh, ya sudah”, sahut Eunhyuk dan masuk ke kamar Donghae dan Eeteuk, sementara Donghae masuk ke kamar Yesung dan Eunhyuk.

Yesung membuka bajunya perlahan di karenakan perutnya yang sakit. Ia melihat memar di perutnya amatlah sangat banyak. “Hyung! Kau!”, Donghae terkaget melihat luka di perut Yesung. “EH? SEJAK KAPAN?”, Yesung langsung memakai bajunya lagi. “Seharusnya aku yang tanya”, sahut Donghae dan kemudian menarik baju Yesung. “Akh, Donghae-ya! Itu sakit”, sahut Yesung. “Hyung, jadi kau,..”, Donghae langsung berlari keluar berniat memanggil Eeteuk. “Eiits”, Yesung menarik Donghae dan menutup mulutnya. “Huuumph, hefashanahu! Ahu mahu behitahu eheeuk hyump!”, kata-kata Donghae menjadi sedikit aneh karena mulutnya di tutup Yesung. “Dongsaeng~ please jangan bilang sia..”, sebelum Yesung melanjutkan perkataannya Ryeowook keburu buka pintu kamar Yesung. “Hyung”, ia terkaget melihat Yesung yang menutup mulut Donghae dan badan Yesung yang penuh luka. ‘Aah! Berabe sudah!’, Yesung langsung menarik Wookie ke kamarnya dan mengunci pintu.

~Di kamar Yesung~

“Kalian berdua~ kumohon jangan beritahu siapapun”, kata Yesung sambil memohon. “Hyung! Lebih baik itu diobati dulu”, sahut Donghae sementara si eternal maknae hanya menggangguk diam. “Nanti! Tapi kalian harus berjanji dulu padaku”, sahut Yesung sambil tersenyum. “Ne! Ne!”, sahut Donghae dan kemudian melempari Yesung buku. “Kau juga!”, sahut Yesung menoleh ke arah Ryeowook. “Iya! Sekarang apa aku boleh pergi?”, tanya Ryeowook memegang gagang pintu. “Ok”, sahut Yesung tersenyum. Ryeowook pun pergi ke kamarnya.

“Hyung! Aku heran padamu”, sahut Donghae sambil tiduran. “Kenapa?”, tanya Yesung yang lagi ngasih makan ttangkoma. “Selalu menyembunyikan segalanya!”, sahut Donghae kesal. “Hahaha”, sahut Yesung sambil memegang perutnya. “Haah, dasar!”, Donghae menarik selimutnya dan kemudian tidur. Yesung masih mengurusi perutnya yang memar dan memperbannya. ‘Yup, selesai’, pikirnya dan menaruh semua sisa perban di dalam laci meja, langsung tidur.

~Keesokan harinya~

Cuit….Cuit…

“YESUNGIE!”, Heechul menggedor pintu kamar Yesung dengan sekeras. Donghae tak peduli dan kembali tidur sambil menutup telinganya dengan bantal. ‘Aduuuh, apaan sih?’, Yesung terbangun dan berjalan membuka pintunya. “Ada apa, hyung?”, tanya Yesung mengucek matanya. “Aigo~ lama banget sih buka pintunya?”, tanya Heechul karena lelah menggedor pintu kamar Yesung. “Mian~ tapi ada apa hyung?”, tanya Yesung mengusap matanya. “Buatkan makanan~”, sahut Heechul. “Ah, hyung! Aku kan nggak bisa masak”, sahut Yesung menyenderkan kepalanya di pintu. “Ooh! Please!”, sahut Heechul. “Memang yang lain kemana?”, tanya Yesung. “Siwon: syuting, Kyuhyun: nggak bisa diharapkan, Shindong: Inkigayo, Eeteuk: Inkigayo, Eunhyuk: Dream team, Sungmin: entah, Ryeowook: bareng Sungmin kayaknya!”, sahut Heechul sambil mengingat member-member yang nggak ada. “Jjakkanma”, sahut Yesung dan kemudian menarik kaki Donghae. “Apa’an hyung?”, tanya Donghae terduduk di kasur. “Bantu aku”, sahut Yesung tersenyum.

~Di dapur~

Terdengar bunyi suara masak memasak, mari kita lihat siapa yang lagi masak..

“Cih, Yesung-hyung! Bantu dong”, teriak Donghae dari dapur. “Hha, aku kan nggak bisa masak”, teriak Yesung dari meja makan. “Aku juga nggak!”, teriak Heechul yang lagi baca komik.“Me too”, sahut Kyuhyun yang ikut nimbrug dan menghentikan main gamenya untuk makan. “Diam kau! Maknae sial!”, teriak Donghae dan kembali melanjutkan masaknya. “Hahaha”, Semua hanya tertawa dan menunggu makanan datang.

Setelah beberapa menit, Donghae keluar membawa sepanci ddukboki. “ASSA!! Makanan datang!”, teriak Heechul sambil tepuk tangan. “Nih”, Donghae menaruhnya agak keras di meja. “Ayo makan”, teriak Kyuhyun dan Yesung bersamaan. Mereka pun makan dengan lahap. Di sela-sela Yesung melahap makanannya, ia merasakan sakit pada luka di perutnya. ‘Aish! Aku mesti ke rumah sakit”, pikir Yesung dan berusaha melahap makanannya. Donghae hanya makan dan terus memperhatikan Yesung. ‘Jangan bilang, dia mau pergi lagi sekarang’, pikir Donghae dan membawa semua piring ke dapur.

~Di kamar Heechul~

“Hyung, aku pergi dulu ya”, sahut Yesung berpamitan ke Heechul. “Kemana?”, tanya Heechul menaruh komiknya. “Mau ke mini market sama Donghae”, sahut Yesung. “Ne, sana deh”, sahut HEechul dan kemudian melanjutkan baca-baca komiknya.

“Bagaimana, hyung?”, tanya Donghae. “Sudah, sekarang antarkan aku”, sahut Yesung memakai topinya. “Aku yang nyetir ya”, kata Donghae sambil tersenyum. “NGGAK! Bisa-bisa kita mati bareng!”, teriak Yesung dan kemudian mengambil kunci mobil dari tangan Donghae. “Cih”, Donghae langsung manyun dan mengikuti Yesung ke mobil. Yesung masuk ke dalam mobil dan menghidupkannya. Donghae duduk sambil menggunakan sabuk pengaman dan kemudian menoleh ke arah Yesung. “Hyung, omong-omong kita mau kemana?”, tanya Donghae. “Rumah sakit”, sahut Yesung. “Meriksa’in perut hyung?”, tanya Donghae. Yesung mengangguk dan segera menjalankan mobil ke rumah sakit.

~Di dorm~

“Kami pulang!”, sahut Eeteuk, Eunhyuk, Siwon, Shindong, Sungmin, dan Ryeowook dari kerjaan masing-masing. “Hyung, sudah pulang?”, tanya Kyuhyun yang lagi ngecas baterai PSP. “Ne~ yang lain mana?”, tanya Eeteuk. “Heechul-hyung ke youngstreet, kalau Yesung-hyung sama Donghae-hyung pergi entah kemana”, sahut Kyuhyun dan duduk di sofa. “Aku kok sekarang aneh ya ngelihat Donghae”, sahut Shindong. “Aku juga”, sahut Sungmin. Ryeowook hanya diam melihat pembicaraan hyung-hyungnya itu. “Iya sih, sekarang Donghae tampak nempel dengan Yesung-hyung”, sahut Eunhyuk. “Kalau kubilang sih, Yesung dan Donghae-hyung seperti menutupi sesuatu”, sahut Kyuhyun dengan gaya sok tahunya itu. ‘Tepat’, Ryeowook langsung terkaget dengan perkataan Kyuhyun. “Lain kali kita tanya mereka”, sahut Siwon.

“Hyung tapi kenapa ya, Kok kalian tumben pulang barengan?”, tanya Kyuhyun sambil baca buku panduan game baru. “Kami janjian”, sahut Ryeowook membagikan minuman ke semuanya. “Maksudnya?”, tanya Kyuhyun. “Kami ngumpulin uang buat bantu Yesung”, sahut Eeteuk dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari tasnya. “Iih! Kok nggak ngajak aku?”, protes Kyuhyun. “Aah! Mian~ kami lupa”, sahut Siwon sambil tertawa. “Huh, memang itu sudah terkumpul berapa?”, tanya Kyuhyun. “Baru 1 juta 300ribu won sih”, sahut Shindong. “Kok banyak? Jangan-jangan hyung…”, Kyuhyun mulai berpikiran negative.

BUK. Ryeowook memukul kepala Kyuhyun dengan bantal. “Jangan mikir yang aneh-aneh! Babo!”, sahut Ryeowook dan mengambil majalah dari tangan Kyuhyun. “Lalu?”, tanya Kyuhyun dan kemudian mengganti majalahnya dengan PSP. “Kami kerja, pagi, siang, sore, bahkan malem, gajinya kami kumpulin buat Yesung”, sahut Eeteuk. “Begitukah?”, tanya Kyuhyun lagi. “Begitu!”, sahut Eunhyuk. “Kalau gitu, aku nyumbang 500ribu won”, sahut Kyuhyun. “EH? Darimana kamu dapet duit sebanyak itu?”, tanya Sungmin. “Setelah ngisi acara di SBS, Sooman-ssi ngasih aku segini”, sahut Kyuhyun. “Wuah! Jadi 1 juta 800 ribu won deh”, sahut Eeteuk. “YEY”, semua berteriak senang.

~Sementara itu~

Yesung dan Donghae pun sampai di rumah sakit. Yesung masuk ke ruangan dokter sementara Donghae hanya bisa menunggu di luar. ‘Aigo~ mudah-mudah tak ada luka serius pada tubuh Yesung-hyung’, Donghae berdoa dan hanya bisa menunggu.

“Annyeonghaseyo”, Yesung membuka pintu ruangan dokter.

“Yesung-ssi, annyeonghaseyo”, sahut si dokter membungkuk.

“Hyunji-nim (nama dokternya), apa kau bisa memeriksa luka di perutku?”, tanya Yesung.

“Tentu saja, tolong buka bajumu”, sahut dokter mengambil stetoskopnya.

Yesung membuka bajunya, sementara dokter terkaget melihat bekas luka bahkan masih luka yang ada di tubuh Yesung.

“Yesung-ssi, untung kau cepat kemari”, sahut si dokter.

“Memangnya kenapa?”, tanya Yesung.

“Banyak luka robek yang lumayan parah, dan harus dijahit”, sahut dokter.

“Benarkah? Jahit saja kalau begitu”, sahut Yesung tersenyum.

“Tapi ini butuh waktu kurang lebih setengah jam”, sahut dokter.

“Tidak apa-apa”, sahut Yesung tersenyum.

“Baiklah”, dokter pun mengambil segala perkakasnya *ck, bukan perkakas tapi peralatan*.

Ia memberikan bius ke Yesung dan kemudian menjahit semua luka robek di perut Yesung dan kemudian membalutnya dengan perban.

~Setengah jam berlalu~

Yesung membuka matanya. “Hyung, gwenchana?”, Donghae menggoyang tubuh Yesung. “Hmm, ayo kita pulang”, sahut Yesung. “Hyung, ini obatnya”, sahut Donghae memberikan obat kepada Yesung. “Lho, siapa yang bayar?”, tanya Yesung. “Aku, dan tak perlu hyung kembalikan”, sahut Donghae. “Gomawoyo”, sahut Yesung dan kemudian mengambil kunci mobilnya. “Hati-hati”, sahut Donghae membantu Yesung berjalan.

Saat keluar dari ruangan dokter, Yesung dan Donghae dihadang oleh lelaki yang menggunakan kacamata. “Siapa?”, tanya Donghae menjaga Yesung. “Donghae-ya, dia Taemin”, sahut Yesung tersenyum. “Hai hyung”, sahut Taemin melambaikan tangannya. “Ck! Taeminnie! Bikin orang kaget saja!”, sahut Donghae. “Mianhamnida, Yesungie-hyung, kudengar kau punya masalah ya”, tanya Taemin. “Kau tahu dari siapa?”, tanya Yesung. “Tuh, yang diem di belakangmu”, sahut Taemin menunjuk Donghae. Yesung langsung mendelik ke arah Donghae. “Kenapa kau bilang?”, tanya Yesung. “A..mi.mian hyung, habisnya..”, Donghae meminta maaf karena memberitahukan masalah Yesung ke Taemin.

“Hyung, nggak akan aku kasih tahu siapa-siapa”, sahut Taemin tersenyum. “Ya, sudah deh! Kami pulang dulu ya”, sahut Donghae membantu Yesung berjalan. “Hyung, tadi di depan kulihat ada 3 orang besar mencurigakan”, sahut Taemin. “Wueleh! Mereka datang lagi”, sahut Donghae bingung. “Kalau begitu, ikuti aku”, sahut Taemin mengajak Donghae ke belakang Rumah sakit. “Supirku akan mengantar kalian, mobil hyung, biar aku yang bawa”, sahut Taemin dan meminta kunci mobil Yesung. “Gamsahamnida”, sahut Yesung tersenyum. “Ne~ hati-hati ya”, sahut Taemin. “Oke”, sahut Donghae dan membantu Yesung naik ke mobil.

~Di perjalanan~

“Donghae, inget jangan ngasih tahu siapa-siapa”, sahut Yesung. “Ya bos!”, sahut Donghae agak kesal dengan Yesung yang selalu menutupi keluh kesahnya. Tepat pukul 01:00pm, Mereka pun sampai di dorm. ‘Haah, harus bilang apa?’, pikir Yesung.

Donghae dan Yesung pun masuk ke dalam dorm. “Hyung, mobilmu mana?”, tanya Sungmin yang baru kembali dari perpustakaan bareng Siwon. “Ee..itu”, Donghae kebingungan untuk menjawab pertanyaan Sungmin. “Tadi, waktu di mini market, ban mobil ku kempes”, sahut Yesung. “Oh, begitu”, sahut Sungmin dan Siwon dan kemudian masuk ke dalam. “Hooh”, Donghae dan Yesung menghela nafas berbarengan, mereka pun langsung masuk ke kamar.

~Di lantai 11~

Sungmin dan Siwon pun kembali ke kamarnya di lantai 11, dan kali ini Siwon menginap di dorm. “Hyung, aku merasa memang ada yang aneh antara Yesung-hyung dengan Donghae”, sahut Sungmin dan duduk di kursi. Eeteuk yang sedang ada di lantai 11 hanya mengangguk. “Sepertinya kita harus tanya ke Yesung dan Donghae”, sahut Eeteuk dan beranjak ke lantai 2. “HYUNG!”, Ryeowook berteriak. “Apa?”, tanya Siwon, Sungmin dan Eeteuk. “Mending nggak usah”, sahut Ryeowook. “Memang kenapa?”, tanya Siwon. “Aaa, eeee, iii”, Ryeowook gagap dan tampak mengeluarkan keringat. Sungmin melirik aneh ke Ryeowook.

“Kau nyembunyiin sesuatu juga ya!?”, sahut Sungmin menunjuk Ryeowook. “Tidak~”, sahut Ryeowook menggeleng. “B-O-H-O-N-G”, teriak Eeteuk. ‘Ah! Bagaimana ini?’, pikir Ryeowook berusaha menggunakan segala akalnya, namun gagal. “Wookie`ya! Kamu lagi nyimpen sesuatu ya?”, tanya Eeteuk lagi. “A..aniyo”, sahut Ryeowook. “Duh, Eeteuk-hyung! Gimana biar dia mau ngaku nih?”, tanya Sungmin. “Nggak usah deh! Kita langsung tanya Donghae sama Yesung saja langsung”, sahut Eeteuk. Mereka pun langsung bergegas ke kamar Yesung dan Donghae. BRAK. “Ye…”, Eeteuk langsung terdiam karena melihat Yesung yang tertidur sementara Donghae tidur di sofa dengan pulas. Karena ngerem mendadak Sungmin jadi kejeduk di badan Eeteuk. “Hyung! Jangan ngerem mendadak”, sahut Sungmin. “Sst, mereka tidur”, sahut Eeteuk. Ryeowook menghela nafasnya. “Sudah deh, besok saja”, sahut Eeteuk dan kembali ke kamarnya, sementara Sungmin ke lantai 11.

~Keesokan harinya~

“Hyung, Yesung-hyung”, Donghae berusaha membangunkan Yesung. “Donghae~”, Yesung terbangun dan memegang perutnya. “Gwe..gwenchana?”, tanya Donghae. “Gwenchanayo”, sahut Yesung dan berusaha bangun. “Hyung, mau kemana?”, tanya Donghae dan mengambil topinya. “Apa kau lupa? Hari ini kan ada acara di MBC”, sahut Yesung dan kemudian ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Donghae malah ngabur ke dapur.

~Di kamar Wookie~

TAP. Sungmin mendorong Ryeowook kepojokan kamarnya. “Wookie, ayolah~”, sahut Sungmin berbisik di telinga Wookie. “Aah~ nggak ah!”, sahut Wookie menggeleng.

“Heechul-hyung!”, teriak Sungmin tampak memerintah Heechul. “Nah!”, Heechul dan Eeteuk pun langsung mengelitiki Ryeowook. “Hahahaha! Geli-geli”, sahut Wookie tertawa. “Makanya kasih tahu kami!”, sahut Sungmin sementara Heechul dan Eeteuk masih mengelitiki Wookie. “Hhi.. nggak nggak mau”, sahut Ryeowook yang masih menggeliat kegelian. “Ck! Shindong-hyung!”, sahut Sungmin dan kini adalah giliran Shindong. “Hyung, Ma..mau apa?”, tanya Wookie yang kaget karena Shindong mendekatkan wajahnya ke wajah Wookie. “C-I-U-M”, sahut Shindong memonyongkan bibirnya. *Euh!*. “Andwe! Stop! Stop!”, teriak Wookie. “Nyerah nih?”, tanya Eeteuk. “Iya!”, sahut Wookie kesal. “Oke, ceritakan semuanya”, sahut Heechul. ‘Yesung-hyung, mianhae~ T.T’. Dengan terpaksa, Ryeowook pun menceritakan semua masalah tentang Yesung ke hyung-hyungnya.

_To be continued_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar